Kamis, 27 Mei 2010

Try until you can do it.


:)
Ku sambut pagi hari ini dengan senyum terukir indah di bibirku.
Hmm, sepertinya mereka sudah datang.

Hai, perkenalkan namaku Rara. Aku seorang photographer handal yang dikenal beribu-ribu orang. Selain dikenal sebagai photographer handal, aku juga dikenal sebagai orang yang membantu anak-anak yang sudah putus sekolah, yaitu dengan cara membuka perpustakaan mini.

Kudapati anak-anak mungil itu di perpustakaan miniku. Mereka berlari-lari riang dan ribut. Tersenyum ku dibuatnya. Aku berusaha menertibkan mereka dan mengajari mereka tentang berbagai banyak hal.

Geli melihat tingkah mereka yang masih sangat lugu. Tidak mau kehilangan moment seperti itu, aku bergegas mengambil kameraku dan memotret mereka. Tanpa kusadari seorang anak perempuan mengamatiku dari jauh dengan memasang mata lekat-lekat. Mungkin rasa penasarannya begitu besar dan akhirnya ia menghampiriku.

”Apa itu?”

Tanyanya. Aku hanya bisa tersenyum kecil melihatnya. Dia berusaha menggapai kameraku dan akhirnya berhasil. Aku menyerahkan kameraku dan membiarkannya membayar rasa penasarannya.

”Apa ini?”

Tanyanya kembali. Aku hanya bisa terdiam sambil tersenyum mendengar tanyanya. Dia menatapku, dan kembali bertanya.

”Apa ini?”

Tanyanya, mengulang kembali pertanyaan yang ia lontarkan sebelumnya. Sepertinya ia sangat penasaran dan akhirnya ia berkata,

”Bolehkah aku mencobanya?”

Hmm, pertanyaan yang kutunggu sedari tadi. Aku mengangguk, tanpa ada rasa takut kamera itu akan rusak. Ia terlihat bingung, dan bertanya,

”Aku mau mencoba. Tapi aku tidak mengerti. Bagaimana caranya?”

Aku tersenyum.

”Cobalah sampai kau bisa melakukannya.”

Ujarku, dan sepertinya ia mengerti. Terdiam sebentar, dan akhirnya ia menyunggingkan senyum terindah yang pernah kulihat. Kedua tangannya bergerak lincah, berusaha mengerti apa benda itu walau sebenarnya ia sangat membutuhkan bantuan.

Aku terus memperhatikan gerak-geriknya. Dan sudah sekian lama ia mencoba, ia meninggalkan kameraku dan berlari ke arah rak buku. Aku mengernyitkan dahi. Suprise. Apa yang akan dia lakukan lagi?

Matanya kelihatan sedang mencari sesuatu, aku tersenyum ketika melihatnya meraih sebuah buku. Dan saat kulihat cover buku itu, hmm. Anak pintar. Ternyata dia mencari sebuah buku tentang kamera agar bisa mencoba kameraku dengan usahanya sendiri.

Dan lihatlah sekarang. Ia menjelma menjadi sebuah gadis cantik, dan berkarir menjadi seorang photographer handal. Bahkan lebih handal dariku, mengalahkan photographer-photographer lainnya dari berbagai banyak negara.

Hanya satu kalimat yang kudengar sebelum ia menutup mata untuk terakhir kalinya,

”Cobalah sampai kau bisa melakukannya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar